Sosialisasi Strategi Pengelolaan Sampah di Jawa Timur

Malang (10/12) - Permasalahan persampahan di Jawa Timur saat ini perlu mendapat perhatian semua pihak, jumlah timbulan sampah terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan tingkat kemapanan taraf hidup. Jenis sampah anorganik khususnya plastik semakin meningkat, hal ini karena semakin meningkatnya produk berkemasan plastik yang dibeli masyarakat, begitu pula dengan sampah organik juga meningkat khususnya sampah makanan yang berasal dari food loss dan food waste. 

Permasalahan ini bertambah komplek ketika masyarakat belum berbudaya dalam memilah dan membuang sampah pada tempatnya. Kita masih sering menjumpai masyarakat membuang sampah ke sungai, karena sampah langsung hilang dengan mengalirnya air atau karena mereka tidak terlayani pengakutan sampah. 

Beban permasalahan semakin berat ketika peningkatan timbulan sampah tidak seiring dengan pengangkutan dan penanganan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir Sampah atau TPA. Sampah di TPA semakin menggunung melebihi kapasitasnya dan sistem penimbunan sampah belum sepenuhnya sanitary landfill, masih terlepasnya gas metana yang mempunyai efek gas rumah kaca 20 kali lebih besar dibanding gas karbondiokasida, dan masih terjadinya kebakaran TPA di musim kemarau seperti ini.

Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur pada hari Selasa (10/12) menyelenggarakan Sosialisasi Strategi Pengelolaan Sampah di Jawa Timur pada hari Selasa, 10 Desember 2024, bertempat di Ruang Rapat Arjuno, Bakorwil III Malang, Jalan Simpang Ijen No. 2, Kota Malang. Dalam sambutan pembukaan kegiatan ini, Subarja selaku Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun DLH Provinsi Jawa Timur, menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada para pahlawan dan pejuang lingkungan yang menjaga dan melestarikan lingkungan, yang telah berjuang tanpa pamrih. Beliau juga menegaskan bahwa upaya pengelolaan lingkungan adalah tanggung jawab semua pihak, karena lingkungan ini bukan hanya milik perorangan namun milik bersama dan bukan hanya untuk saat ini, melainkan untuk anak - cucu kita juga.

Selain membuka kegiatan ini beliau juga menyampaikan materi terkait Surat Edaran Gubernur Jawa Timur tentang Pembatasan Sampah Plastik dan Strategi Pengelolaan Sampah Regional, beliau mengemukakan bahwa pengaturan terhadap pembatasan penggunaan plastik sekali pakai dengan maksud untuk mengurangi timbulan sampah plastic di sumber penghasil sampah. Sampah plastik berupa kantong yang  terbuat dari/atau mengandung unsur dasar plastik, lateks atau bahan sejenisnya yang digunakan untuk membawa barang hendaknya diganti dengan kantong bioplastik / plastik yang ramah lingkungan yaitu yang terbuat dari bahan dasar organic dan mudah terurai atau menggunakan kantong permanen yang dapat digunakan berulang-ulang. Beliau juga menyampaikan hal-hal yang sebaiknya dilaksanakan Pemerintah Kabupaten/Kota terhadap pembatasan penggunaan plastik ini.

Pemateri selanjutnya adalah dari CV. Srikandi Bhakti Prima, menyampaikan terkait Teknologi Pengolahan Sampah Ramah Lingkungan dengan Menggunakan Sankyo Incinerator Sampah Rumah Tangga di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur. 

Dengan kegiatan semoga dapat saling bertukar informasi dan meningkatkan sinergitas dalam pengelolaan sampah, serta dapat memanfaatkan semua informasi yang diperoleh untuk melakukan tindakan perbaikan di wilayah masing-masing. 

 

Galeri Berita