Gelar Bimtek Foto Jurnalistik, DLH Jatim Tingkatkan Kualitas Komunikasi Publik

Surabaya – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Bidang Kehumasan dengan tema Konstruksi Informasi dalam Media Foto Jurnalistik di ruang rapat Berseri pada Rabu, (13/11). Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam literasi media, khususnya dalam foto jurnalistik sebagai alat penyebarluasan informasi. Bimtek tersebut diikuti oleh para pejabat fungsional dan pejabat pelaksana teknis yang menangani kehumasan dan publikasi informasi di masing-masing unit kerja di DLH Provinsi Jawa Timur.

Acara dibuka oleh Sekretaris DLH Provinsi Jawa Timur, Nurul Muntasyiroh, yang dalam sambutannya berharap agar para pelaksana kehumasan dapat menjadi corong informasi yang lebih efektif. Nurul menekankan pentingnya peran humas dalam menginformasikan kepada masyarakat luas tentang kegiatan dan kebijakan DLH Provinsi Jawa Timur dengan cepat, akurat, dan menarik. "Saya berharap melalui bimtek ini, kita dapat meningkatkan kemampuan kita dalam mengemas informasi, khususnya melalui media foto, agar pesan yang disampaikan dapat lebih mudah dipahami dan diterima oleh publik", ujarnya.

Acara bimtek ini menghadirkan narasumber utama dari profesional di bidang fotografi dan jurnalistik, Bahana Patria Gupta dari Harian Kompas yang memberikan pengetahuan mendalam mengenai penggunaan kamera dalam pengambilan gambar. Dalam bimtek, Bahana juga memaparkan tentang pentingnya pemahaman fotografi jurnalistik, serta teknik-teknik yang tepat dalam pengambilan foto yang bisa menyampaikan pesan dengan efektif dan menarik.

Dalam materi yang disampaikan, Bahana menekankan bahwa dalam membuat foto berita, terdapat dua unsur penting yang harus diperhatikan, yaitu pengetahuan yang konsepsional mengenai isi berita dan keterampilan teknis dalam pengambilan gambar. "Foto jurnalistik tidak hanya berbicara tentang teknis pengambilan gambar, tetapi juga bagaimana gambar tersebut dapat mengkomunikasikan cerita atau informasi secara jelas dan mendalam", ungkap Bahana.

Lebih lanjut, Bahana menjelaskan bahwa foto jurnalistik yang menarik harus memenuhi tiga kriteria utama: daya tarik visual (eye-catching), makna atau arti (meaning), serta dampak atau impact emosional yang dapat memengaruhi persepsi orang yang melihatnya. Ketiga elemen ini, menurut Bahana, akan memberikan kekuatan lebih pada foto dalam menyampaikan pesan dan mempengaruhi audiens.

Foto jurnalistik juga memiliki empat fungsi dasar yang sangat relevan dalam penyebarluasan informasi, yaitu menyampaikan informasi, mendidik, menghibur, dan mempengaruhi. Bahana juga menyampaikan beberapa teknik foto jurnalistik yang perlu dikuasai, di antaranya adalah perencanaan yang matang sebelum pemotretan, menguasai penggunaan kamera dan pencahayaan, memperhatikan detail gambar, serta melakukan pemotretan dengan ketelitian tinggi. "Semua itu perlu latihan dan pengalaman agar foto yang dihasilkan tidak hanya sekadar gambar, tetapi memiliki nilai informatif yang tinggi", tambahnya.

Dengan pemahaman yang lebih baik dalam mengonstruksi informasi pada media foto, diharapkan dapat mendukung tugas para peserta di bidang kehumasan dan publikasi informasi agar lebih efektif dalam menyampaikan pesan kepada publik, serta kualitas penyebarluasan informasi kegiatan dan kebijakan lingkungan hidup di Provinsi Jawa Timur semakin meningkat.

Galeri Berita