24.000 bibit mangrove menyumbang penyerapan karbon sekitar 528 kilogram

Kamis (5/9) di Pantai Damar Wulan, Kabupaten Sampang, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur melaksanakan Penanaman Mangrove sebanyak 24.000 bibit sebagai rangkaian acara peringatan Hari Lingkungan Hidup se Dunia Tahun 2024. Kegiatan ini dibuka oleh Pj Bupati Sampang, Rudi Arifiyanto. Pada sambutan beliau menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Sampang berkomitmen kuat dalam mendukung pelestarian lingkungan, terutama kawasan pesisir. Penanaman 24.000 bibit mangrove di lahan seluas 2 hektare di Pantai Damar Wulan bukan hanya bertujuan untuk mencegah abrasi pantai, tetapi juga mendukung pelestarian ekosistem laut, seperti habitat kepiting dan rajungan, serta membuka peluang untuk pengembangan ekowisata di wilayah tersebut. “Kami tidak hanya menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga mewariskan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” kata Rudi. Penanaman mangrove ini juga diharapkan menjadi sarana edukasi bagi masyarakat sekitar agar lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan pesisir, sekaligus memperkuat ekosistem yang mendukung sektor perikanan dan pariwisata.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur, Jempin Marbun mengemukakan rasa terima kasihnya kepada Kabupaten Sampang ,“saya mengucapkan banyak terimakasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sampang yang telah berkenan menyediakan lahan hutan mangrovenya dijadikan lokasi penanaman mangrove kali ini, semoga upaya kita kali ini mampu mengendalikan pencemaran udara dan meningkatkan varietas dan luasan hutan mangrove yang ada di Jawa Timur”. Jempin juga menyampaikan "jika dalam satu hektare hutan mangrove mampu menyerap 110 kilogram karbon dan sepertiganya dilepaskan berupa endapan organik lumpur, maka dengan penanaman 24.000 bibit mangrove yang dilakukan pada hari ini kita mampu menyumbang penyerapan karbon sekitar 528 kilogram". Selain itu, sambung dia, kegiatan tersebut juga dimaksudkan sebagai upaya untuk mengkampanyekan peran aktif masyarakat dalam ikut melestarikan lingkungan pesisir pantai. Jempin mengungkapkan bahwa kondisi lingkungan di Jawa Timur masih belum optimal, yakni dengan indeks Kualitas Lingkungan Hidup 69,92. "Ini perlu kita tingkatkan, dan salah satunya melalui penanaman pohon mangrove di lingkungan pesisir pantai ini," katanya. Ia lebih lanjut menjelaskan penanaman pohon mangrove tersebut merupakan kerja sama dengan sejumlah perusahaan swasta dari program tanggung jawab sosial yang dicanangkan.

Terlaksananya kegiatan penanaman ini tak lepas dari dukungan dan partisipasi dari segala aspek terutama para pelaku usaha yang peduli terhadap keberlangsungan lingkungan hidup antara lain Meratus Group, PT. Bintang Timur Samudera (BTS), PT. ECCO Tannery Indonesia,dan Medco Energi Sampang Pty Ltd. Bibit mangrove yang akan ditanam terdapat 2 (dua) jenis bibit mangrove yaitu: bibit mangrove Rhizophora Mucronata sebanyak 12.000 batang dan bibit mangrove Avicennia Alba (Api – Api) sebanyak 12.000 batang.

Selain dilaksanakan penanaman 24.000 bibit mangrove dilakukan pula Penandatanganan Komitmen Bersama untuk tetap menanam dan menjaga mangrove yang dilakukan oleh seluruh peserta kegiatan sebagai tanda tekad bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup di Kabupaten Sampang. Upaya ini dilakukan DLH Provinsi Jawa Timur untuk dapat mengendalikan pencemaran udara dan meningkatkan varietas dan luasan hutan mangrove yang ada di Jawa Timur.

 

Galeri Berita